- Gua Kapur
Pembentukan
gua lebih sering terjadi pada jenis batuan gamping, karst, dengan
komposisi dominan Kalsium Karbonat (CaCO3), disebut gua batu gamping.
Batuan ini sangat mudah larut dalam air, bisa air hujan atau air
tanah. Oleh karenanya, reaksi kimiawi dan pelarutan dapat terjadi di
permukaan dan di bawah permukaan. Tetapi sering kali ditemukan juga
mineral-mineral hasil reaksi yang tidak larut di dalam air, misalnya
kuarsa dan mineral ‘lempung’. Lazimnya bahan-bahan ini akan
membentuk endapan tersendiri. Sedangkan larutan jenuh kalsium, di
tempat yang tidak terpengaruh oleh tenaga mekanis, diendapkan dalam
bentuk kristalin, antara lain berupa stalagtit dan stalagmit, yang
tersusun dari mineral kalsit, dan variasi-variasai ornamen gua
lainnya yang menarik untuk dilihat.
Air
cenderung bergerak ke tampat yang lebih rendah. Sama dengan yang
terjadi di bawah permukaan. Sama dengan yang terjadi di bawah
permukaan. Hal ini berakibat daya reaksi dan pengikisan bersifat
kumulatif. Tidak heran betapapun kecilnya sebuah celah tempat
masuknya air di permukaan dapat menyebabkan hasil pengikisan berupa
rongga yang besar, bahkan lebih besar di tempat yang lebih dalam.
Rongga yang terbentuk mestinya berhubungan pula, hal ini mungkin
karena sifat air yang mudah menyusup ke dalam celah yang kecil dan
sempit sekalipun.
Ukuran
besarnya gua tidak hanya tergantung pada intensitas proses kimiawi
dan pengikisan yang berlangsung, akan tetapi juga ditentukan oleh
jangka waktu proses itu berlangsung. Sedangkan pola rongga yang
terjadi di bawah permukaan tidak menentu. Seandainya ditemukan pola
rongga yang spesifik (mengikuti arah tertentu) maka dapat
diperkirakan faktor geologi ikut berperan, misalnya adanya sistim
patahan atau aspek geologis lainnya.
Dari seluruh proses
kejadian terbentuknya gua, yang paling luas dan intensif adalah
gua-gua yang terbentuk pada formasi batu gamping yang umumnya
kemudian berkembang menjadi suatu bentang alam khas yang dikenal
sebagai bentang alam kars (karst, istilah internasional, berasal dari
bahasa Jerman yang diperkenalkan oleh Cvijic pada sekitar tahun 1850
dari istilah asli bahasa Slavia krs atau kras setelah ia meneliti
suatu daerah gersang di Slovenia/dulu Yugoslavia, timur laut
Trieste).
Mengapa pembentukan
gua sangat intensif di kawasan karst yang batuannya didominasi batu
gamping / batu kapur / limestone? Hal ini sangat terkait dengan sifat
batu gamping yang unsur utamanya adalah karbonat CaCO3 yang sangat
reaktif terhadap larutan asam, khususnya larutan senyawa asam yang
mengandung CO2. Walaupun secara kimiawi prosesnya sangat rumit dan
kompleks, tetapi proses pelarutan batu gamping secara sederhana
mengikuti persamaan reaksi berikut
:
CaCO3 + H2O + CO2
Ca+ + + 2HCO3
Proses dengan panah
bolak-balik tersebut menunjukan bahwa air yang mengandung senyawa
asam CO2 akan melarutkan karbonat menjadi kalsium dan bikarbonat.
Reaksi balik dari kanan ke kiri akan kembali menghasilkan karbonat.
Maka selain adanya proses pelarutan yang membawa partikel karbonat
sehingga terjadi pelubangan dan pengguaan pada batu gamping, di
tempat lain terjadi proses pengendapan karbonat berikutnya. Ini
menerangkan proses selain terbentuknya gua itu sendiri, juga
terbentuknya hiasan-hiasan gua (stalactite, stalagmite, flowstone,
guardam, dll) yang merupakan hasil endapan karbonat dari pelarutan
karbonat di tempat lain.
Namun demikian tidak
sembarang batu gamping dan tidak sembarang tempat bisa membentuk gua.
Gua batu gamping (yang berlorong panjang dan berliku-liku) umumnya
berkembang akibat adanya proses pelarutan dan diperbesar oleh proses
erosi / abrasi yang mengikuti suatu jaringan retakan pada batu
gamping. Sebelumnya, faktor iklim, tanah penutup dan keberadaan air
tanah menjadi kontrol utama proses pengguaan ini. Selain itu batu
gampingnya sendiri umumnya harus padat, murni karbonat dengan sedikit
campuran partikel lain, berlapis baik dan dalam kedudukan mendatar /
tidak miring terjal. Kondisi ideal di atas merupakan kondisi ideal
bagi berkembangnya perguaan dan biasanya berkembang menjadi kawasan
kars yang luas. Contoh daerah yang mempunyai kondisi ideal tersebut
antara lain di Pangandaran, Jawa Barat ; Karangbolong, Gombong
Selatan di Jawa Tengah ; Gunung Sewu yang sangat luas mulai dari
Yogyakarta, selatan Wonogiri Jawa Tengah hingga Pacitan di Jawa
Timur, yang kemudian bahkan menerus ke Tulungagung dan Blitar. Di
Sumatra kawasan kars cukup luas berada di Payakumbuh hingga
Sawahlunto, di Kalimantan terdapat di Sangkurilang, Kalimantan Timur
bagian utara, Sulawesi Selatan di Maros dan Toraja, serta di berbagai
tempat di Papua.
- Stalaktit, stalagmit dan columnar
Stalaktit dan
Stalakmit adalah bentuk alam khas daerah Karst. Stalaktit dan
Stalakmit terbentuk akibat dari proses pelarutan air di daerah kapur
yang berlangsung secara terus menerus. Air yang larut di daerah karst
akan masuk kelubang-lubang (doline) kemudian turun ke gua dan
menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Nah tetesan-tetesan air ini
lama-lama berubah jadi batuan yang bentuknya runcing-runcing seperti
tetesan air. Stalaktit adalah batu yang terbentuk di atap gua,
bentuknya meruncing kebawah, sedangkan stalakmit adalah batu yang
terbentuk di dasar gua bentuknya meruncing keatas.
Stalaktit dan
stalagmit terbentuk akibat proses pelapukan kimiawi secara karbonasi
didaerah karst (kapur). Kalsit menjadi kalsium bikarbonat karena
bereaksi dengan air.
Di dalam gua kapur menetes air yang berasal dari air hujan. Karna itu terjadi endapan batu kapur pada atap gua yaitu stalagtit.,tetesan endapan dibawahnya kemudian membentuk stalagmit. Ciri-ciri Stalagtit berlubang sedangkan stalakmit tidak berlubang, dan stalagtit lebih runcing dan menggantung sedangkan stalagmit berlapis-lapis dan dilantai gua.
- STALAKTIT
Stalaktit
(bahasa
Yunani: σταλάσσω, stalasso,
artinya "yang menetes") adalah jenis speleothem (mineral
sekunder) yang menggantung dari langit-langit guakapur.
Ia termasuk dalam jenis batu tetes (bahasa
Inggris: dripstone).
Stalaktit dari jenis yang disebut "sedotan soda", di gua
Choranche, Vercors, Perancis.
Stalaktit
terbentuk dari pengendapankalsium
karbonat dan mineral lainnya, yang terendapkan pada larutan air
bermineral. Batu
kapur adalah batuan
kalsium karbonat, yang dilarutkan oleh air
yang mengandung karbon
dioksida, sehingga membentuk larutan kalsium
bikarbonat. Rumus
kimia untuk reaksi ini adalah:
CaCO3(s)
+ H2O(l)
+ CO2(aq)
→ Ca(HCO3)2(aq)
Larutan
ini mengalir melalui bebatu sampai mencapai sebuah tepi, dan jika
tepi ini berada di atap gua
maka larutan akan menetes ke bawah. Ketika larutan mengalami kontak
dengan udara,
terjadi reaksi kimia yang terbalik dari sebelumnya dan partikel
kalsium karbonat tersimpan sebagai endapan. Reaksi kimia terbalik
tersebut adalah sebagai berikut.
Ca(HCO3)2(aq)
→ CaCO3(s)
+ H2O(l)
+ CO2(aq)
Tingkat
pertumbuhan rata-rata stalaktit adalah 0,13 mm (0,005 inci) setahun.
Pertumbuhan stalaktit tumbuh tercepat adalah yang dibentuk oleh air
yang mengalir cepat serta kaya akan karbonat kalsium dan karbon
dioksida, sehingga dapat tumbuh 3 mm (0,12 inci) per tahun.
Terbentuk
dari tetesan air dari atap gua yang mengandung kalsium karbonat
(CaCO3 ) yang mengkristal, dari tiap tetes air akan menambah tebal
endapan yang membentuk kerucut menggantung dilangit-langit gua.
Berikut ini adalah reaksi kimia pada proses pelarutan batu gamping :
CaCO3
+ CO2 + H2O → Ca2 + 2HCO3
- STALAKMIT
stalakmit
merupakan kerucut karang kapur yang muncul dari bawah. Stalakmit
pasangan dari stalaktit, yang tumbuh di lantai gua karena hasil
tetesan air dari atas langit-langit gua. Stalagmit juga dapat merujuk
ke jenis jamur.
Sebuah
stalagmit (Inggris: / stæləɡmaɪt
/, US: / stəlæɡmaɪt
/; dari σταλαγμίτης Yunani - stalagmit, dari σταλαγμίας
- stalagmias, "menjatuhkan, menetes" [1]) adalah jenis
speleothem yang naik dari lantai sebuah gua kapur karena tetesan
solusi mineralisasi dan deposisi kalsium karbonat.
Formasi ini stalagmit terjadi hanya dalam kondisi pH tertentu dalam
gua bawah tanah [2]. Pembentukan terkait di langit-langit gua dikenal
sebagai sebuah stalaktit. Jika formasi tersebut tumbuh bersama,
hasilnya adalah dikenal sebagai kolom.
Aula Giants di Carlsbad Caverns.
Aula Giants di Carlsbad Caverns.
Stalagmit biasanya tidak boleh disentuh, karena penumpukan batuan dibentuk oleh mineral mempercepat keluar dari larutan air ke permukaan tua, minyak kulit dapat mengubah permukaan di mana air mineral akan melekat, sehingga mempengaruhi pertumbuhan formasi. Minyak dan kotoran dari kontak manusia juga bisa menodai pembentukan dan perubahan warna permanen. Struktur serupa juga dapat terbentuk dalam tabung lava, terkait dengan beberapa jenis lavacicles, meskipun mekanisme pembentukan sangat berbeda. Stalaktit dan stalagmit juga dapat terbentuk di langit-langit dan lantai beton, meskipun mereka bentuk yang jauh lebih cepat di sana daripada di lingkungan gua alam. Para stalagmit terbesar di dunia adalah 62,2 meter (204 kaki) tinggi dan terletak di gua Cueva Martin Infierno, Kuba. Di Pegunungan Zagros di Iran selatan, sekitar 6 km (3,7 mil) dari kota kuno Bishapur, di gua Shapur pada keempat dari lima teras berdiri patung abad ke-3 Masehi Shapur I, penguasa kedua dari Kekaisaran Sassanid. Patung, ukiran dari satu stalagmit, hampir 7 m (23 kaki) tinggi.
-
COLUMNAR
Merupakan
proses penggabungan antara stalaktit dan stalakmit yang terjadi
beratus-ratus sampai beribu-ribu tahun.
2 komentar:
Menarik banget blog nya (: keren.. sangat membantu banget, dan juga lagu" nya bagus" ehehe thankyou so much
Titanium Carabiners - T-Shirts | The T-Shirt
T-Shirts and T-Shirts · T-Shirts · T-Shirt ridge titanium wallet · T-Shirts by T-Shirt | T-Shirts by T-Shirts, | T-Shirts | T-Shirts titanium magnetic | T-Shirts titanium alloys | T-Shirts | T-Shirts | T-Shirts | T-Shirts | T-Shirts | T-Shirts | T-Shirts | trekz titanium headphones T-Shirts titanium 4000
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar ^^