Bilangan Oksidasi Adalah sebuah
bilangan yang ada dalam sebuah unsur dan menyatakan tingkat oksidasi dari unsur
tersebut. Tingkat oksidasi ini dicapai dalam rangka pencapaian kestabilan unsur
dan konfigurasi elektronnya mengikuti pola gas mulia. Sehingga ada
kecenderungan bahwa bilangan oksidasi sama dengan jumlah elektron yang dilepas
atau ditangkap oleh sebuah atom.
Beberapa aturan dalam penetapan
bilangan oksidasi :
- Unsur yang ada dalam keadaan bebas di alam memiliki bilangan oksidasi 0 (nol), seperti Gas mulia (He, Ne, Ar dst), logam Cu, Fe, Ag, Pt dan lainnya Gambar 7.2.
- Molekul baik yang beratom sejenis dan yang tidak memiliki bilangan oksidasi 0 (nol). Molekul beratom sejenis misalnya N2, O2, Cl2, H2 dan lainnya. Untuk
- molekul yang tidak sejenis, misalnya NaCl, K2O, SO2, NO2, KCl, H2SO2 dan lain sebagainya. Untuk senyawa yang disusun oleh atom yang tidak sejenis, bilangan oksidasinya 0 (nol) merupakan jumlah dari bilangan oksidasi dari atom-atom penyusunnya perhatikan bagan 7.3.
- Logam-logam pada golongan IA bermuatan positif satu (+1).
- Atom-atom yang berada pada Gol VIIA Halogen meiliki bilangan oksidasi negatif satu (-1).
- Bilangan oksidasi atom H, postif satu (+1) kecuali dalam senyawa hidrida, atom H berikatan dengan logam seperti NaH : Natrium hidrida, BaH2 : Barium hidrida, dalam senyawa ini atom memiliki bilangan oksidasi negatif satu (-1).
- Bilangan oksidasi atom Oksigen adalah negatif dua (-2), ada beberapa pengecualian dimana bilang oksidasi adalah positif dua (+2) pada molekul F2O, memiliki bilangan oksidasi negatif satu (-1) terdapat pada molekul H2O2 dan Na2O2.
Jumlah bilangan oksidasi dari satu
molekul poliatom yang berbentuk ion, jumlah bilangan oksidasinya sama dengan
muatan ionnya, sebagai contoh SO42-. Untuk atom Oksigen bilangan oksidasinya
-2, sehingga terdapat muatan -8, karena selisih bilangan oksidasi antara atom O
dan S adalah -2, maka bilangan oksidasi S adalah +6.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar ^^