Minggu, 04 November 2012

PROTISTA

Diposting oleh Diyanti Wilasari di 09.56



A. CIRI-CIRI PROTISTA

  1. Umumnya uniseluler, ada beberapa yang multiseluler tetapi masih sederhana dan belum terdeferensiasi menjadi jaringan.
  2. Sel bersifat eukarotik, yaitu  sudah mempunyai membran inti sel
  3. Hidup di air, baik air tawar maupun laut, di tanah, seresah dan tempat-tempat  yang lembab.
  4. Memiliki cara makan yang berbeda-beda, yang dapat digolongkan dalam 3 kategori, yaitu:
a. Protista autotrof,  yaitu protista yg memiliki klorofil shg mampu berfotosintesis (mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik dengan bantuan energi matahari). Contoh : Algae ( Euglenophyta, Chrysophyta, Pyrrophyta, Phaeophyta, Chlorophyta)
b.   Protista heterotrof,  yaitu protista yg “menelan” makanan dengan cara fagositosis atau memasukkan makanan melalui mulut sel. Contoh : Protozoa (Mastigophora, Sarcodina, Ciliata, Sporozoa).
c.  Protista yg mencerna makanan di luar sel (ekstraseluler) dan kemudian menyerap hasilnya yang berupa sari-sari makanan.
  B. PENGGOLONGAN PROTISTA
      Protista mempunyai anggota yg sangat banyak, sehingga untuk mempelajarinya para ahli taksonomi membagi protista dalam 3 golongan, yaitu :
1. Protista menyerupai hewan (PROTOZOA)
Berdasarkan alat geraknya dibagi  menjadi 4 Filum, yaitu :
a. Mastigophora / Flagellata ( Protista berbulu cambuk)
b. Sarcodina / Rhizopoda (Protista berkaki semu)
c. Ciliophora / Ciliata (Protista bersilia)
d. Sporozoa (Protista berspora)
2. Protista menyerupai tumbuhan (ALGAE)
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya dibagi menjadi 6 Filum, yaitu :
a. Euglenophyta (ganggang euglena)
b. Chrysophyta (ganggang perang/ keemasan)
c. Pyrrophyta (ganggang Api)
d. Phaeophyta (ganggang coklat)
e. Rhodophyta  (ganggang merah)
f.  Chlorophyta (ganggang hijau)
3. Protista menyerupai jamur       
            Dibagi menjadi 2 Filum, yaitu :
a. Myxomycota (jamur lendir)
b. Oomycota (jamur air)         

A. PROTOZOA

(Protista mirip hewan)
 CIRI-CIRI :
  1. Protozoa berasal dari kata Proto artinya pertama,dan zoon ya artinya hewan. Jadi protozoa artinya hewan yg pertama.
  2. Tubuh uniseluler, ukuran tubuh sekitar 100 – 300 mikron.
  3. Sel terbungkus oleh membran sel.Protoplasma dibedakan menjadi 2, yaitu ektoplasma (bagian luar) dan endoplasma (bagian dalam).
Ektoplasma dapat menghasilkan dinding sel berupa pedicula (selaput sel) atau test (cangkang yg keras).
Di dalam endoplasma terdapat organella, contohnya nukleus, vakuola kontraktil (vakuola berdenyut) dan vakuola makanan.  Umumnya Protozoa memiliki satu inti (nukleus), kecuali pada Paramaecium mempunyai 2 inti (makronukleus dan mikronukleus).
Vakuola kontraktil adalah organel yg berfungsi untuk mengeluarkan sisa –sisa metabolisme (ekskresi) dan untuk osmoregulator (mengatur tekanan).
4. Habitat kosmopolitan, artinya ada yang hidup di air, di tempat lembab atau parasit pada organisme lain.
5. Respirasi dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya dengan cara difusi.
6. Reproduksi :   Vegetatif/aseksual : umumnya dengan membelah diri, tetapi  ada pula yang membentuk spora.
  Generatif/seksual :  konjugasi    


PENGGOLONGAN Protozoa dibagi menjadi 4 filum berdasarkan alat geraknya, yaitu

1.   MASTIGOPHORA / FLAGELLATA
Flagellum = bulu cambuk. ; mempunyai alat gerak berupa flagella/bulu cambuk. Mastix= bulu cambuk
Flagellata mempunyai 1 atau beberapa flagella pada bagian anterior.
Fungsi flagella : sebagai alat gerak, alat peraba dan untuk menangkap makanan
Habitat: parasit pada organisme lain Sitoplasma dilapisi pelikel/kutikula sehingga bentuknya tetap. Reproduksi dengan cara membelah diri.
        Contoh :
- Trypanosoma gambiense Trypanosoma rhodesiense Parasit pada darah manusia, Menyebabkan penyakit tidur, dengan perantara lalat Tse-tse       yaitu Glossina palpatis
Trypanosoma cruzi ,     penyebab penyakit chagas
- Trypanosoma evansi, menyebabkan penyakit sura pada hewan    ternak
 -  Leishmania donovani, penyebab penyakit kalazaar
Trichomonas vaginalis, penyebab keputihan pada wanita
- Giardia lamblia,   terutama hidup pada usus dua belas jari sehingga menyebabkan  diare
 
    
     2.   SARCODINA / RHIZOPHODA
Rhizophora berasal dari kata rhizo= akar dan podos = kaki, sedang Sarcodina berasal dari kata sarkodes = daging. Jadi Rhizophoda adalah protozoa yang menggunakan kaki semu (pseudopodia) untuk bergerak dan sebagai alat untuk mengangkap mangsanya. Pseudopodia merupakan penjuluran atau penonjolan ke arah luar dari sitoplasma.
Pseudopodia mempunyai beberapa bentuk, yaitu :
1.  Lobodia / Lobopodium, berupa ujung yg tumpul
2.  Filopodia / Filopodium, ujung halus dan runcing
3.  Aksopodia, bentuk teratur dari satu titik pusat
4.  Rhizopodia, bentuk kurus dan bercabang
Tubuh bersel satu, dengan bentuk yang berubah ubah / amorf. Ada yang telanjang , dan ada yang mempunyai cangkang. Contoh yang mempunyai cangkang adalah Foraminifera , Arcella
Hidup bebas di alam, dan ada juga yang parasit
Makanan diambil dengan cara fagosit.
Reproduksi dengan cara membelah diri (pembelahan langsung tanpa didahului mitosis)
Contoh :
a. Amoeba (a: tidak, morf: bentuk) :
hidup bebas  : Amoeba proteus
hidup parasit pada manusia:
- Entamoeba dysentriae (Entamoeba histolytica)
Hidup parasit dalam usus halus manusia, menyebabkan disentri
- Entamoeba coli, dalam usus tebal (kolon) manusia, membantu membusukkan sisa-sisa makanan dan membantu menyusun vitamin 
Entamoeba ginggivalis hidup di rongga mulut (celah-celah gigi/gusi) manusia, memnyebabkan penyakit gusi (ginggivitis).
b. Rhizophoda bercangkang:
-Arcella
   -Foraminifera, sebagai penunjuk adanya kandungan minyak bumi, hidup di laut
  – Radiolaria (Heliospera), sebagai bahan penggosok, hidup di laut
- Heliozoa (contoh : Actinosphaerium )

           
3. CILIATA / CILIOPHORA /      INFUSORIA
 Mempunyai alat gerak berupa silia / rambut getar
Fungsi silia : sebagai alat gerak, penerima rangsang dan pengambil makanan.
Selnya dilapisi pelikel sehingga bentuknya tetap (umumnya berbentuk oval), memiliki satu makronukleus dan satu atau lebih mikronukleus.
Fungsi  makronukleus adalah berperan dalam metabolisme
Fungsi mikronukleus adalah berperan dalam perkembangbiakan
Hidup di air tawar, tanah dan ada yg parasit
Reproduksi : Aseksual : membelah diri
Seksual   : konjugasi
Contoh : Paramaecium caudatum (hidup bebas)
Nyctoterus ovalis (parasit pada usus kecoa)
Balantidium coli (hidup di kolon manusia) menyebabkan balantidiosis (diare)
Stentor ( bentuk terompet, hidup di air tawar)
Didinium (predator Paramaecium, hidup di air tawar)    
Vorticella(bentuk lonceng dengan tangkai panjang untuk melekat, hidup di air tawar),
 Stylonichia (silia berbentuk duri, hidup bebas di air tawar).


Proses konjugasi pada Paramaecium caudatum :
  1. Dua Paramaecium saling menempel pada bagian oral (mulut sel). Membran sel yg menempel melebur sehingga terbentuk saluran konjugasi/jembatan sitoplasmik.
  2. Pada bagian masing-masing sel, mikronukleus diploid (2n) membelah secara meiosis menghasilkan 4 mikronukleus haploid (n). Makronukleus tetap.
  3. 3 mikronukleus yang dihasilkan dari masing-masing Paramaecium akan hancur, sedangkan satu mikronukleus akan membelah secara mitosis menghasilkan 2 mikronukleus.
  4. Satu nukleus akan bergerak ke arah jembatan sitoplasmik, melebur dengan mikronukleus sel Paramaecium di sebelahnya sehingga 2 inti (mikronukleus) bergabung menjadi satu (sinkarion).  2 Paramaecium tersebut akhirnya identik.
  5. Sel-sel Paramaecium terpisah. Makronukleus hancur. Mikronukleus membelah secara mitosis 3 kali berturut-turut menghasilkan 8 mikronukleus.
  6. 3 mikronukleus menghilang/melebur, 4 mikronukleus bergabung membentuk makronukleus sedangkan 1 mikronukleus tetap menjadi mikronukleus.
  7. Selanjutnya, masing-masing Paramaecium membelah 2 kali berturut-turut sehingga setiap Paramaecium menghasilkan 4 Paramaecium baru.



4.   SPOROZOA
  •  Semua anggotanya bersifat parasit, tidak mempunyai alat gerak.
  • Membentuk spora untuk menginfeksi inangnya.
  • Bentuk bulat panjang
  • Reproduksi :
Aseksual : Skizogoni,   yaitu pembelahan diri yang berlangsung dalam   tubuh inang tetapnya.
Seksual :  Sporogoni, yaitu pembentukan spora yang berlangsung di dalam tubuh inang perantaranya (hospes intermediet).
Contoh:
Plasmodium, parasit pada eritrosit (darah merah) manusia, menyebabkan penyakit malaria dengan perantara nyamuk Anopheles betina.
Ada 4 macam Plasmodium, yaitu :
  1. Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana , gejala timbul demam selang 48 jam
  2. Plasmodium malariae menyebabkan malaria quartana, gejala timbul demam selang 72 jam.
  3. Plasmodium falcifarum menyebabkan malaria tropica, gejala demam timbul tidak menentu.
  4. Plasmodium ovale menyebabkan malaria dengan gejala yang sama dengan malaria tertiana.
  5. Toxoplasma gondii , penyebab penyakit toxoplasmasis. Hidup dalam darah, limfe, dan jaringan otak Mammalia, misal kucing.
Daur hidup Plasmodium :
1.  Fase vegetatif / aseksual/ skizogoni :
Berlangsung di dalam tubuh manusia.
a.  Siklus Eksoeritrositer(EE). ( ekso : luar , eritrosit : sel darah merah)
Nyamuk Anopheles betina mengisap darah manusia, sporozoit (bibit penyakit) dalam air liur nyamuk masuk ke dalam tubuh manusia. Sporozoit menyerang butir-butir sel darah merah kemudian masuk ke hati menjadi skizont kriptozoik.  Skizont kriptozoik berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri membentuk merozoit cryptozoik.
 b.  Siklus Eritrositer (E).
Merozoit cryptozoik masuk ke dalam sel darah merah dan  berkembang menjadi bentuk tropozoit. Selanjutnya inti tropozoit tersebut  mengalami pembelahan secara berganda membentuk merozoit . Kemudian sel darah merah pecah. Sebagian merozoit ada yang berkembang membentuk gametofit, sedang sebagian yang lain ada yang menyerang sel darah merah yang lain. Proses merozoit menyerang sel darah merah disebut sporulasi .
2.      Fase generatif / seksual / sporogoni :
Berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina
            Saat nyamuk menghisap darah manusia, gametosit ikut terbawa masuk ke dalam tubuh nyamuk. Gametofit tersebut akan berkembang menjadi mikrogamet (gamet jantan) dan makrogamet (gamet betina). Jika terjadi pembuahan (gamet jantan membuahi gamet betina) maka akan terbentuk zigot yang menempel di dinding lambung nyamuk.  Zigot  akan berkembang menjadi ookinet.  Ookinet menembus dinding lambung dan menempel di sebelah luar. Ookinet selanjutnya tumbuh menjadi ookista. Ookista membelah menjadi banyak.
Tiap ookista akan membungkus diri dengan sedikit sitoplasma membentuk oosit . Oosit akan berkembang membentuk sporozoit baru yang tersebar ke dalam jaringan tubuh nyamuk Anopheles termasuk ke dalam kelenjar liur.
BAGAN DAUR HIDUP PLASMODIUM :




 B. ALGAE (GANGGANG)

(Protista mirip tumbuhan)
  CIRI-CIRI ALGAE :
  •  Ada yang uniseluler dan ada pula yang multiseluler.
Algae uniseluler ada yang soliter, ada pula yang berkoloni; beberapa algae uniseluler dapat bergerak dengan menggunakan bulu cambuk.
Algae multiseluler dapat berupa filamen (benang), lembaran atau menyerupai tumbuhan tingkat tinggi tetapi belum dapat dibedakan bagian akar, batang dan daun (masih berupa thalus).
  • Mempunyai ukuran yang sangat beragam. Ada yang hanya dapat diamati dengan bantuan mikroskop (mikroskopik), ada pula yang dapat dilihat langsung tanpa bantuan alat (makroskopik).
  • Habitat di air (air tawar atau air laut) dan juga di tempat-tempat yang lembab dan basah.
  • Algae sudah mempunyai dinding sel, sehingga bentuknya tetap.
  • Dalam sel algae mempunyai berbagai plastida, yang paling utama adalah kloroplas.
Plastida adalah organel sel yang mengandung zat warna (pigmen).
Kloroplas adalah plastida yang mengandung pigmen klorofil yang berperan dalam fotosintesis. Oleh karena itu algae bersifat autotrof, yaitu dapat menyusun makanan sendiri yang berupa zat organik dari zat-zat anorganik.
Pada permukaan atau di dalam kloroplas terdapat pirenoid.
Fungsi Pirenoid : pada ganggang hijau sebagai tempat pembentukan amilum,
pada ganggang yang lain berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Pigmen-pigmen lain yang terdapat dalam algae, di antaranya adalah :
- fikosianin (warna biru)
- xantofil    (warna kuning)
- fikosantin (warna pirang/coklat)
- fikoeritrin (warna merah)
- karoten (warna keemasan)
Kandungan pigmen-pigmen tersebut dalam algae dijadikan sebagai dasar klasifikasi (penggolongan) algae.
  • Cara Reproduksi :
a.  Secara Vegetatif (Aseksual) :
Algae uniseluler  :
pembelahan biner, contoh pada : Chlorella, Chlamydomonas,  Navicula
- membentuk zoospora (spora kembara), yaitu spora yang dapat bergerak dengan berenang menggunakan flagella yang terbentuk dari pembelahan protoplasma secara membujur, dimana tiap potongan hasil pembelahan akan terbungkus oleh dinding sel baru yang dilengkapi dengan bulu cambuk (flagel ).
Contoh pada : Chroococcum,Oedogonium,  Vaucheria
Algae multiseluler :
- dengan fragmentasi, yaitu pemutusan bagian tubuh menjadi beberapa bagian. Potongan-potongan tubuh tersebut akan tumbuh menjadi individu-individu baru. Contoh pada : Spirogyra, Volvox globator
b.   Secara Generatif (Seksual) :
Konjugasi : berlangsung pada algae yang berbentuk benang/filamen.
Peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum).
Ada 3 macam peleburan gamet, yaitu :
1. Isogami ( iso = sama )  yaitu peleburan antara gamet jantan dengan gamet betina yang mempunyai ukuran dan bentuk yang sama sehingga gamet jantan dan gamet betina sulit untuk dibedakan
2. Anisogami (an = tidak, iso = sama), yaitu peleburan gamet jantan dengan gamet betina yang mempunyai bentuk sama tetapi ukuran berbeda. Gamet jantan mempunyai ukuran yang lebih kecil dari gamet betina.
3. Oogami , yaitu peleburan gamet jantan dengan gamet betina yang mempunyai ukuran dan bentuk yang berbeda. Gamet jantan ukuran lebi kecil dan dapat bergerak, gamet betina besar dan tidak dapat bergerak.
    KLASIFIKASI : Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, algae dibagi menjadi 5 filum, yaitu :

1. Chrysophyta (ganggang pirang/ kuning keemasan)
2. Diatomae (Bacillariophyta) / Ganggang Kersik
3. Chlorophyta (ganggang hijau)
4. Phaeophyta (ganggang coklat)
5. Rhodophyta  (ganggang merah)
6. Pyrrophyta (ganggang api)
    1.   CHRYSOPHYTA ( G. KEEMASAN )
Ciri-ciri :
  • Habitatnya ada yang di air tawar, di laut dan juga di tanah yang basah
  • Mengandung pigmen :
klorofil a dan klorofil c yang terdapat dalam kloroplas yang     berbentuk cakram atau lembaran
karoten (keemasan) dan xantofil (kuning)
  • Dinding sel mengandung zat kerzik / silika

Chrysophyta dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :
a. Xanthophyceae (ganggang hijau-kuning)
b. Chrysophyceae (ganggang cokelat-keemasan)
c.  Bacillariophyceae — Dipisahkan tersendiri dalam kelas Bacillariophyta
a. Xanthophyceae (ganggang hijau-kuning)
       - mempunyai pigmen hijau (klorofil) dan kuning (xantofil).
- contoh : Vaucheria (bentuk benang)
b. Chrysophyceae (ganggang cokelat-keemasan)
- mempunyai pigmen hijau (klorofil) dan keemasan (karoten)
- contoh :  Ochromonas (uniseluler)
Synura (koloni)
Manfaat  :  sebagai fitoplankton di ekosistem perairan
    2. BACILLARIOPHYTA ( DIATOM / G. KERSIK )
  • Habitatnya ada yang di air tawar, di laut dan juga di tanah yang basah
  • Mengandung pigmen :
-   Klorofil a dan klorofil c
-   Karotenoid, fukosantin, diatoksantin dan diadinoksantin
  • Dinding sel mengandung zat kersik / silika
  • Contoh : Navicula, Pinnularia, Actinastrum, Desmidium, Bacteriastrum
  • Manfaaat :    -   bahan isolasi
-   bahan penyekat dinamit
-   bahan penggosok
3.  CHLOROPHYTA ( G. HIJAU )
  • Habitat : paling banyak di air tawar (90%), di air laut(10%)yaitu yang berukuran besar.Sebagian ada yang dapat bersimbiosis dengan jamur
  •  Ada yang uniseluler, ada yang multiseluler dengan bentuk bermacam-macam
  • Dinding sel mengandung selulosa
  • Mempunyai kloroplas dengan bentuk bermacam-macam, contohnya :
- Spirogyra kloroplas bentuk spiral
- Chlorella kloroplas bentuk bulat
- Chlamydomonas bentuk mangkuk
  • Mempunyai pirenoid (tempat pembentukan amilum/cadangan makanan)
  • Mengandung pigmen :
-   Klorofil a dan klorofil b
-   karoten dan santofil
  • Bentuk thalus : lembaran, benang, bulat
  • Reproduksi :  - Aseksual : membentuk zoospora
- Seksual    : konjugasi
Proses konjugasi pada Spirogyra :
 Dua benang Spirogyra yang berdekatan membentuk  tonjolan yang saling mendekat. Kemudian kedua tonjolan tadi bergabung membentuk saluran pembuluh.
Protoplasma isi sel di dalam sel Spirogyra yang sudah berhubungan tersebut berlaku sebagai gametangium. Gametangium + (yang bergerak) berpindah ke sel Spirogyra yang lain bergabung dengan gametangiun – (yang diam ) .
Proses bergabungnya protoplasma isi sel disebut plasmogami dan diteruskan pengabungan inti (kariogami).
Hasil persatuan gametangium terbentuk zigot yang diploid, kemudian membentuk zigospora yang berdinding kuat dan tetap dorman untuk beberapa lama. Jika zigospora tumbuh, maka akan terjadi pembelahan meiosis menjadi empat sel yang haploid. Hanya satu sel yang berubah menjadi Spirogyra baru.
Contoh :
Bentuk
Contoh
1. Uniseluler :
    a. dapat bergerak Chlamydomonas, Euglena
    b. tidak dapat bergerak Chlorella, Chloroccum
2. Berkoloni :  
    a. dapat bergerak Volvox
    b. tidak dapat bergerak Hydrodictyon
3. Berbentuk benang Spirogyra, Oedogonium
4. Berbentuk lembaran Ulva, Chara


Manfaat :
- Fitoplankton di ekosistem air
- Sumber Protein Sel Tunggal (PST/ Single Cell Protein), yaitu Chlorella
- Sebagai sayuran, yaitu Ulva (selada laut)
    4.    PHAEOPHYTA ( G. COKLAT )
  •  Habitat : sebagian besar hidup di laut, terutama di daerah beriklim dingin
  • Bentuk tubuh menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki bagian seperti akar, batang dan daun.
  • Mengandung pigmen :
-   klorofil a dan klorofil c
-   fukosantin, karoten dan santofil
  •  Dinding sel mengandung selulosa dan asam alginat
  • Contoh : Fucus, Turbinaria, Sargassum, Laminaria, Macrocystis
  • Manfaat :
- penghasil asam alginat
- penghasil Kalium (K), Nitrogen (N), Fosfor (P), Iodium (I2), Kalsium (Ca)
- sebagai fitoplankton di ekosistem air
5.     RHODOPHYTA ( G. MERAH )
  •  Habitat : sebagian besar hidup di laut, beberapa hidup di air tawar dan tanah.
  • Bentuk tubuh menyerupai tumbuhan tingkat tinggi
  • Mengandung pigmen :
-   klorofil a dan klorofil b
-   fikoeritrin, fikosianin, karotenoid
  • Dinding sel mengandung manan dan xilan
  • Contoh : Gracilaria, Eucheuma, Gelidium, Chondrus
  • Manfaat :
- Bahan agar-agar dan sup
- penghasil karagin, yaitu material gelatin yang sering digunakan dalam pembuatan alat kosmetik,  cat, es krim dan bahan pembuat kue


 C.  PROTISTA MENYERUPAI JAMUR


Ciri-ciri :
  • Uniseluler atau multiseluler
  • Tidak mempunyai klorofil
  • Habitat di tempat –tempat lembab
Protista menyerupai jamur dibagi 2 filum, yaitu :
1. Myxomycota (Jamur Lendir / Plasmodial )
2. Oomycota ( Jamur Air )
  1.      MYXOMYCOTA ( JAMUR LENDIR / PLASMODIAL )
  • Dijumpai di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab.
  • Struktur tubuh vegetatif :
- berbentuk seperti lendir atau plasmodial, yaitu  suatu massa  protoplasma  tanpa dinding sel yang berinti banyak (multinukleat).
- pada fase vegetatif sifat-sifat jamur lendir mirip dengan Amoeba , tetapi reproduksinya mirip fungi.
  • Reproduksi :    – Aseksual / vegetatif         :    membentuk spora
- Seksual / generatif    :  peleburan gamet (singami, yaitu peleburan gamet jantan dan betina yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama)
  • Di bagi menjadi 2 tipe, yaitu :
1. Myxomycota (tidak bersekat)
2. Acrasiomycota (bersekat)

    2.    OOMYCOTA ( JAMUR AIR )
  •  Hifa tidak bersekat (senositik), berinti banyak
  • Dinding sel terdiri atas selulosa
  • Habitat : dijumpai pada tempat-tempat  berair, banyak bahan organik dan tidak terkena cahaya matahari langsung.
  • Reproduksi :    aseksual : membentuk zoospora yang memiliki 2 flagella
Seksual  :  peleburan gamet
  •  Contoh : Saprolegnia , saprofit pada hewan yang mati di air
Phytophtora  atau jamur karat putih :
- Phytophtora infestans parasit pada kentang
- Phytophtora nicotinae parasit pada tembakau
- Phytophtora palmifera parasit pada kelapa
Pythium ; menyebabkan penyakit busuk pada perkecambahan (tanaman di persemaian), contohnya pada tembakau, bayam, kemiri dll

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar ^^

 

Diyanti Wilasari Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea